03. DApp

Yohan Wijaya
2 min readNov 9, 2024

Aplikasi terdesentralisasi (DApp) merupakan aplikasi yang berjalan di atas jaringan terdesentralisasi, seperti Ethereum, dengan memanfaatkan kontrak pintar (smart contracts) sebagai backend dan antarmuka pengguna frontend. DApp memungkinkan interaksi langsung dengan blockchain tanpa membutuhkan server terpusat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang DApp, keuntungan, dan tantangannya.

Apa itu DApp?

DApp adalah aplikasi yang kode backend-nya berjalan pada jaringan peer-to-peer terdesentralisasi, berbeda dengan aplikasi tradisional yang kode backend-nya dijalankan di server terpusat. DApp dapat memiliki frontend yang di-host pada penyimpanan terdesentralisasi, seperti IPFS (InterPlanetary File System), sementara kontrak pintar mengelola logika backend-nya.

Ciri-ciri DApp:

  1. Terdesentralisasi: DApp berjalan pada jaringan publik dan terbuka seperti Ethereum, yang tidak dikuasai oleh individu atau organisasi manapun.
  2. Deterministik: DApp bekerja dengan cara yang sama, tidak bergantung pada lingkungan tempatnya dijalankan.
  3. Turing Complete: DApp dapat melakukan berbagai aksi sepanjang sumber daya yang diperlukan tersedia.
  4. Terisolasi: DApp dijalankan di lingkungan virtual (Ethereum Virtual Machine) sehingga jika ada bug pada kontrak pintar, tidak akan mengganggu operasi jaringan secara keseluruhan.

Tentang Kontrak Pintar (Smart Contracts)

Kontrak pintar adalah kode yang ada di blockchain Ethereum yang mengeksekusi fungsi secara otomatis sesuai dengan instruksi yang tertulis di dalamnya. Setelah kontrak pintar diterapkan, kontrak tersebut tidak bisa diubah, menjadikannya sangat transparan dan tidak tergantung pada individu atau perusahaan. DApp dapat beroperasi secara desentralisasi karena dikendalikan oleh logika yang ada di kontrak pintar, bukan pihak ketiga.

Keuntungan DApp

  1. Tanpa Waktu Henti: Setelah diterapkan, kontrak pintar di blockchain Ethereum selalu tersedia untuk berinteraksi dengan klien. Hal ini mencegah terjadinya serangan penolakan layanan (DoS) terhadap DApp tertentu.
  2. Privasi: Pengguna tidak perlu memberikan identitas dunia nyata untuk berinteraksi dengan DApp.
  3. Tahan Terhadap Penyensoran: Tidak ada entitas tunggal yang dapat memblokir transaksi atau interaksi dengan DApp.
  4. Integritas Data: Data yang disimpan di blockchain tidak bisa diubah atau dibatalkan berkat kriptografi, yang memastikan keaslian dan keandalan data.
  5. Komputasi yang Dapat Diverifikasi: Kontrak pintar dapat dianalisis dan dijamin menjalankan fungsinya dengan cara yang dapat diprediksi, tanpa perlu memercayai otoritas pusat.

Kelemahan DApp

  1. Pemeliharaan yang Sulit: Karena data dan kode yang sudah dipublikasikan di blockchain tidak bisa dimodifikasi, memperbarui DApp yang sudah berjalan bisa menjadi tantangan besar.
  2. Overhead Kinerja: Proses yang terjadi di jaringan terdesentralisasi seperti Ethereum membawa overhead yang sangat besar. Misalnya, setiap node dalam jaringan harus memproses dan menyimpan semua transaksi, yang meningkatkan biaya komputasi dan waktu eksekusi.
  3. Kemacetan Jaringan: Ethereum saat ini hanya dapat memproses sekitar 10–15 transaksi per detik, yang berarti jika satu DApp menggunakan terlalu banyak sumber daya, bisa menyebabkan kemacetan yang memperlambat seluruh jaringan.
  4. Pengalaman Pengguna: Meskipun DApp sangat aman, pengalaman pengguna bisa lebih rumit karena interaksi dengan blockchain memerlukan pemahaman teknis tentang alat dan keamanan yang diperlukan.
  5. Sentralisasi: Beberapa solusi yang dibangun di atas Ethereum, meskipun tampak terdesentralisasi, dapat mengarah pada sentralisasi kembali, misalnya melalui penyimpanan kunci atau data sensitif di server terpusat, yang mengurangi banyak keuntungan dari blockchain.

--

--

Yohan Wijaya
Yohan Wijaya

Written by Yohan Wijaya

Blockchain | Web3 | DeFi & NFT : Yuk, kita eksplorasi dan Belajar teknologi ini bareng bareng 🚀 || Linkedin : yohanwijaya10 || Instagram : yohan_wijy

No responses yet